Sabtu, 25 November 2017

proyek mini note si bungsu


semester ini, minat ikut ekskulnya tidak seantusias biasa. lebih sering ia memilih kegiatan sendiri, atau hanya sekedar olah raga ikut ayah saja. ada beberapa kali ia bilang, bunda aku mau jualan..., buatkanlah 'nasi goreng istimewa' ala bunda. namun sayang, si bun bun tak kuasa memenuhi. sebab mood memasak kian rusak... maafkanlah yaaa nak. 

pulang sekolah ia bercerita bahwa, hari ini guru kelas tidak masuk dan mereka punya kegiatan bebas tertib di kelas maka ia memutuskan membuat karya. lalu ia tunjukkan notes buatannya dengan coretan dan garis yang dikarang sendiri. sambil berkata dengan bangga,"bunda, notes ini sudah ada yang mau pesan loh. akbar tawarkan 2000 untuk 4 halaman. dan 5000 untuk 10 halaman." 

"keren..."jawab bunda sumringah, " ntar malam kita buat lebih bagus mau ?" iapun mengangguk setuju. 

malamnya ia mendampingi bunda mengeprint. Ia memilihkan cover, memotong kertas dan mengitung lembar demi lebar, menyusun dan merekatkan sambil meminta plastik tambahan untuk pelapis depan. 


Si bungsu menunjukkan catatan lanjutan yang rapi tertulis, Di note miliknya bahwa besok ada 7 yang memesan. Lengkap dengan request warna, gambar, dan jumlah halaman. Tak lupa nama dan harga telah ia cantumkan. 

dia mungkin dapat ide dari laporan2 tugas bunda yang berplastik covernya. lalu tak lupa diberi nama sesuai dengan sahabat yang pesan. ada 1, namun ia lebihkan 2 tanpa inisial dengan keyakinan bahwa besok akan ada yang tertarik untuk membeli dagangan. dugaannya benar, 3 mini notes buatannya habis terjual. iapun menunjukkan hasil pembayaran yang ternyata kurang 500 sebab koin itu telah menggelinding entah kemana saat dipegang. tak apalah nak... utuh 14.500 ada digenggaman. 

(diam-diam bunda berbisik heran, koq nggk dijajankan..hhmmm...kemajuan) lalu si bungsu menunjukkan catatan lanjutan yang rapi tertulis, di note miliknya bahwa besok ada 7 yang memesan. lengkap dengan request warna, gambar, dan jumlah halaman. tak lupa nama dan harga telah ia cantumkan. 

wah... malamnya, ia masih bersemangat membuat semua buku saku itu tanpa keluhan. sambil memberi catatan pesanan pd bunda agar tak salah mengeprint warna dan nama. ia hitung dan potong lembar demi lembar kertas A4 itu menjadi 4 bagian, hingga berjumlah hampir 80 an. di susun sesuai sampul nama teman. sabar ia menunggu finishing bunda untuk merapikan dan menambah plastik di bagian depan. 



Pendampingan inilah anak akan melukis banyak hal. Kelak saat dewasa sebesar kita, ia akan jadikan lukisan itu sebagai pola warna hidup yang ia ingin wujudkan. Semoga penuh dengan kebaikan.

done, pukul 10 malam semua selesai dan sampah juga peralatan kembali ke tempat asal. ia mencatat, bahwa modal kemarin 7000 untuk plastik dan kertas. maka ada keuntungan 7500 buat disimpan. lalu untuk esok, akan ada 35000 hasil penjualanan dengan modal 10000 (plastik, kertas, tinta) yang harus dikembalikan... hhhmmm seru yaa... sambil mengerjakan itu semua, tak lupa bunda menanyakan, bagaimana cara dia berdialog dengan teman2, perasaan yang dirasakan saat melakukan dan reaksi teman2 akan apa yang ia kerjakan. mengocehlah ia sepanjang malam sambil terus memotong dan menghitung kertas hingga tuntas. tak lupa canda dan komentarnya dalam imajinasi karangan sendiri. 

akhirnya bunda menutup dengan syukur dan pujian bahwa si bungsu telah berkarya dan belajar membari manfaat juga bertanggungjawab. bagi kita orang dewasa, kadang apa yang dikerjakan anak2 terkesan mudah, sepele dan gampang. namun sesungguhnya proses yang berlangsung tidak demikian. sebab rangkaian ide, prilaku , semangat dan komunikasi yang dialami anak adalah panjang dalam sebuah pengamatan pembelajaran saat mengalami dan menjalani. proyek itu memang mini namun keinginan dan antusias anak saat mewujudkan sangat besar. disaat-saat seperti inilah momentum memasukkan pengajaran serta nilai2 kehidupan. pengajaran yang sistematis dalam melakukan dan mewujudkan sesuatu, menyemai nilai-nilai dan adab dalam berinteraksi mewujudkan gagasan. serta menggali rasa yang dialami sebagai hal wajar penuh kenikmatan. indah bukan ? itulah yang anak butuhkan. 


ia bernama : pendampingan. melalui pendampingan inilah anak akan melukis banyak hal. kelak saat dewasa sebesar kita, ia akan jadikan lukisan itu sebagai pola warna hidup yang ia ingin wujudkan. semoga penuh dengan kebaikan.

Medan, 20 okt 2017
Bunda kembang